Status Konservasi Teripang yang Didaratkan di TPI Paotere

Main Article Content

Y Arfiah
yudiarso
A Panca Wahyuni

Abstract

Teripang merupakan salah satu komoditi ekspor perikanan yang memiliki nilai jual tinggi karena mengandung berbagai komponen bioaktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, namun teripang telah menunjukkan fenomena chronic-over- fishing, yang secara alami tidak akan mampu lagi untuk pulih. Demikian halnya dengan keberadaan teripang di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu yang keberadaannya jauh menurun dibandingkan pada tahun 90an. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual terkait jenis dan sebaran teripang di Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah purposive sampling dimana sensus dilakukan di lokasi yang merupakan habitat teripang berupa ekosistem lamun dan karang yang dianggap dapat mewakili wilayah penelitian serta untuk mengurangi terjadinya bias data yang diperoleh. Luas area yang diamati selama penelitian seluas 20,53Ha, dimana dijumpai 22 jenis teripang dari total individu yang ditemukan sebanyak 645 individu. Parameter yang diamati antara lain adalah kelimpahan jenis, dominansi jenis, komposisi jenis dan distribusi. Dari 22. Jenis teripang yang dijumpai, Holothuria atra (teripang pasir hitam) adalah jenis yang paling banyak di temukan dari seluruh pulau dengan kelimpahan sebanyak 24 ind/Ha dan teripang Synapta reticulata sebanyak 15 ind/Ha. Untuk dominansi jenis diperoleh data bahwa Holothuria atra mendominansi di semua lokasi, dimana Holothuria atra memiliki dominansi jenis di PulauĀ  sebesar 48, 31%, Pulau Panjang Besar 70% dan Pulau Panjang Kecil sebesar 82,86%. Jenis teripang pasir hitam (Holothuria atra) memiliki persentase komposisi jenis tertinggi dengan nilai sebesar 57,83%. Sedangkan untuk Pola penyebaran jenis teripang yang ditemukan pada setiap stasiun penelitian menunjukkan pola distribusi mengelompok dan seragam

Article Details

Section
Articles