Tarjih Tropical Livestock Journal
https://jurnal-umsi.ac.id/index.php/tropical
<p>Tarjih Tropical Livestock Journal adalah jurnal yang diterbitkan Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai, diterbitkan 2 kali (edisi) setahun Juni dan Desember.</p> <p>Jurnal ini bertujuan untuk menerbitkan artikel hasil penelitian ilmiah sebagai bentuk penyebarluasan temuan-temuan dalam bidang peternakan yang berkualitas dan memiliki nilai kebaharuan sehingga dapat dimanfaatkan oleh para akademisi sebagai bahan referensi dan juga dapat dimanfaatkan oleh para praktisi.</p> <p> </p>Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjaien-USTarjih Tropical Livestock Journal2798-3080Penambahan Tepung Daun Talas (Colocasia esculenta. L) dalam Ransum Terhadap Konversi Pakan dan Efisiensi Pakan Itik Mojosari
https://jurnal-umsi.ac.id/index.php/tropical/article/view/767
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun talas (<em>Colocasia esculenta</em> L<em>.</em>) dalam ransum terhadap bobot karkas dan persentase karkas itik Mojosari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0: (kontrol) tanpa perlakuan, P1 : pakan ternak itik + 1 % tepung daun talas, P2 : pakan ternak itik + 3 % tepung daun talas, P3 : pakan ternak itik + 5 % tepung daun talas. Berdasarkan hasil yang didapat maka diketahui bahwa penambahan tepung daun talas pada pakan menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap bobot karkas dan persentase karkas itik Mojosari. Adapun perlakuan terbaik pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun talas 5 %.</p>Akbar AkbarRahmawati SemaunIrmayani Irmayani
Copyright (c) 2024 Akbar Akbar, Rahmawati Semaun, Irmayani Irmayani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-30411710.47030/trolija.v4i1.767Nilai Organoleptik Bakso Daging Sapi dengan Penambahan Berbagai Level Tepung Rebung dan Waktu Penyimpanan yang Berbeda
https://jurnal-umsi.ac.id/index.php/tropical/article/view/769
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung rebung terhadap nilai organoleptik bakso daging sapi. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan. Daging sapi Bali <em>Longissimus dorsi </em>digunakan dalam pembuatan bakso, dengan mencampurkan tepung tapioka dan bumbu-bumbu. Faktor Pertama yaitu tepung rebung (level tepung rebung 0 %, 10% dan 20%) dan faktor kedua yaitu lama penyimpanan bakso (0, 7 dan 14 hari). Parameter yang diamati yaitu nilai organoleptik berupa kekenyalan, rasa dan tekstur. Hasil penelitian menyatakan bahwa penambahan tepung rebung tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap nilai organoleptik kekenyalan, rasa dan tekstur bakso, sedangkan lama penyimpanan bakso tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kekenyalan dan rasa, namun berpengaruh (P<0.05) terhadap tekstur. Penyimpanan 7 hari menyebabkan peningkatan skor tekstur bakso menjadi agak halus. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan tepung rebung tidak berpengaruh terhadap nilai organoleptik bakso.</p>Nurfaida NurfaidaNursani NursaniHerni HerniRika Hari Lestari
Copyright (c) 2024 Nurfaida Nurfaida, Nursani Nursani, Herni Herni, Rika Hari Lestari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-304181410.47030/trolija.v4i1.769Faktor yang Berpengaruh terhadap Usaha Ternak Kambing di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah
https://jurnal-umsi.ac.id/index.php/tropical/article/view/759
<p>Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk pengembangan usaha peternakan, karena mempunyai lahan yang masih luas dengan ketersediaan hijauan melimpah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk identifikasi dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ternak Kambing di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Parameter yang diamati yaitu lama beternak/pengalaman beternak kambing, jumlah ternak kambing awal usaha, jumlah ternak mati per tahun, jumlah ternak kambing yang lahir per tahun, jumlah ternak kambing terjual per tahun. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu jumlah peternak dengan pengalaman beternak 5-15 tahun memiliki persentase tertinggi (69.5%), peternal yang memiliki ternak awal hanya kurang dari 2 ekor 1,5% sedangkan yang memiliki ternak awal usaha lebih dari 4 ekor sebanyak 53%, jumlah ternak yang tidak mati selama setahun sebanyak 49,5% dan kematian ternak 1-5 sebanyak 45,5 %, peternak yang memiliki ternak lahir 6-15 ekor sebanyak 92,5%, sebanyak 83,5% tidak dilakukan pembelian ternak oleh peternak, persentase ternak terjual yang dimiliki oleh peternak berada pada kategori sedang (sebanyak 84,5%) dengan jumlah 6-15 ekor per tahun.</p>Junaedi JunaediIrwansyah IrwansyahSuparman SuparmanMuhammad Amin
Copyright (c) 2024 Junaedi Junaedi, Irwansyah Irwansyah, Suparman Suparman, Muhammad Amin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-3041152210.47030/trolija.v4i1.759Respon Fisiologis Berbagai Bangsa Sapi Potong di Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone
https://jurnal-umsi.ac.id/index.php/tropical/article/view/778
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bangsa sapi potong terhadap respon fisiologis di 3 desa Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Sapi yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu 10 ekor sapi peranakan Limousin, 10 ekor sapi peranakan Simmental dan 10 ekor sapi Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan (bangsa sapi) dan 10 kali ulangan (individu sapi). Parameter yang diamati yaitu suhu rektal, frekuensi pernafasan, denyut nadi dan <em>heat tolerance coefficient </em>(HTC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pernafasan paling rendah pada sapi Bali (17.1-19.6 kali/menit) dan paling tinggi pada sapi peranakan Limousin (34.7-37.6 kali/menit), frekuensi denyut nadi lebih rendah pada sapi Bali (61.4-62.4 kali/menit) jika dibandingkan peranakan Limousin dan Simental (67.2-68.7 kali/menit) sedangkan suhu rektal hampir tidak ada perbedaan pada ketiga jenis sapi kecuali di Desa Lemo dengan kisaran 37.7-37.93 °C. Nilai HTC pada sapi peranakan Simmental lebih tinggi (2.49-2.63) dibandingkan sapi Bali (1.71-1.83). Kesimpulan penelitian ini adalah jenis sapi potong berpengaruh terhadap frekuensi pernafasan, denyut nadi dan HTC namun relatif tidak berpengaruh terhadap suhu rektal kecuali di Desa Lemo.</p>Hermawansyah HermawansyahSyamsidar SyamsidarAbdul Hakim FattahKhaeruddin KhaeruddinRika NurfianaRachmat Budianto
Copyright (c) 2024 Hermawansyah Hermawansyah, Syamsidar Syamsidar, Abdul Hakim Fattah, Khaeruddin Khaeruddin, Rika Nurfiana, Rachmat Budianto
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-3041233110.47030/trolija.v4i1.778Pertumbuhan dan Morfologi Tubuh Hasil Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Petelur Menggunakan Teknologi Inseminasi Buatan
https://jurnal-umsi.ac.id/index.php/tropical/article/view/784
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan persilangan ayam petelur dengan ayam Kampung yang memiliki laju pertumbuhan yang optimal dengan mengidentifikasi ciri-ciri morfologi unggul ayam persilangan. Metode penelitian ini meliputi pengambilan semen pejantan ayam petelur, pengenceran semen, pelaksanaan inseminasi buatan (IB). Prosedur pemeliharaan ayam hasil IB yaitu melakukan pemeliharan ayam dari DOC umur 0-9 minggu. Parameter penelitian meliputi bobot badan dan ukuran dimensi tubuh berdasarkan umur. Hasil penelitian menunjukkan bobot DOC ayam hasil persilangan yaitu 32.5 g. Pada umur 5 minggu hasil persilangan ayam petelur dengan ayam Kampung mencapai bobot 263.78 g. Rataan tinggi pundak, panjang badan, lebar dada, lingkar dada dan bobot badan ayam hasil persilangan ayam petelur dan ayam kampung mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan umur ayam.</p>Junaedi JunaediMuhammad Amin
Copyright (c) 2024 Junaedi Junaedi, Muhammad Amin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-3041323710.47030/trolija.v4i1.784