Analisis Nilai pH dan Kadar Protein Telur Itik Asin pada Penambahan Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) dengan Konsentrasi yang Berbeda

Article Sidebar

PDF
Issue
Vol. 2 No. 2 (2022): Tarjih Tropical Livestock Journal
Published: Dec 1, 2022
Keywords:
Daun Pandan Wangi,
pH,
Kadar Protein,
Telur Itik Asin

Main Article Content

Edy Cahyono
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare
Intan Dwi Novieta
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare
Fitriani Fitriani
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan ekstrak daun pandan wangi (Pandanus ammarillyfolius Roxb) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap nilai pH dan kadar protein telur itik asin. Penelitian menggunakan 60 butir telur itik dengan umur maksimal 48 jam atau umur dua hari, abu gosok, garam, air dan ekstrak daun pandan wangi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sebanyak tiga kali dan empat taraf perlakuan yaitu T0=kontrol, T1=10% ekstrak daun pandan wangi, T2=20% ekstrak daun pandan wangi dan T3=30% ekstrak daun pandan wangi. Perlakuan penambahan ekstrak daun  pandan wangi dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap nilai pH dan kadar protein telur itik asin. Dari hasil penelitian diperoleh nilai pH telur asin berada pada kisaran 6.3-6.5 dengan kadar protein 22-23.39%.

Article Details

How to Cite
Cahyono, E., Dwi Novieta, I., & Fitriani, F. (2022). Analisis Nilai pH dan Kadar Protein Telur Itik Asin pada Penambahan Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) dengan Konsentrasi yang Berbeda. Tarjih Tropical Livestock Journal, 2(2), 51–57. https://doi.org/10.47030/trolija.v2i2.407
Section
Articles
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

References

Agustina, K.K., Dharmayudha, A.A.G.O., Swacita, I.B.N., & Sudimartini, L.M. (2015). Analisis nilai gizi telur itik asin yang dibuat dengan media kulit buah manggis selama masa pemeraman. Buletin Veteriner Udayana, 7(2), 121-128.

Andriani, T., Djaelani, M.A., & Saraswati, T.R. (2015). Kadar proksimat telur itik Pengging, itik Tegal, itik Magelang di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR), Ambarawa. Jurnal Biologi, 4(3), 8-15.

Assocition of Official Analitycal Chemists [AOAC]. (1980). Assocition of Official Analitycal Chemists of the Official Methods of Analysis. Washington D.C: Assocition of official Chemists.

Bungihan, M.E., Nonato, M.G., Draeger, S., Franzblau, S., & dela Cruz, T.E.E. (2013). Antimicrobial and activities of fungal leaf endophytes associated with Pandanus amaryllifolius Roxb. Phillipine Science Letters, 6(2), 128-137.

Engelen, A., Umela, S., & Hasan, H.H. (2017). Pengaruh lama pengasinan pada pembuatan telur asin dengan cara basah. Jurnal Agroindustri Halal, 3(2), 133-140.

Fajarika, R. B. (2013). Penambahan Garam Kalium Klorida (KCL) dan Lama Waktu Pemeraman dalam Pembuatan Telur Asin Bebek terhadap Kadar Air, pH dan Total Mikroba. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.

Fitriani, F., Novieta, I.D., Irfan, I. & Nurbaya, S. (2021). Nilai organoleptik dan pH telur itik asin dengan penambahan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) pada level yang berbeda. Jurnal Galung Tropika, 10(1), 110-118.

Kusumaningtyas, R.D., Sunyoto, S., Putri, D.A., Sutrisno, A., & Anugrahani, V.W. (2019). Pembuatan telur asin omega-3 tinggi dengan ekstrak daun kelor menggunakan ESEM. Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran, 17 (1), 12-15.

Lukman, H. (2006). Pengaruh konsentrasi garam dan lama perendaman terhadap karakteristik telur itik asin. Majalah Ilmiah Angsana, 10(1).

Mardin, A., Nurhaedah, N., Rasbawati, R., Novieta, I.D., & Fitriani, F. (2020). Nilai organoleptik dan pH telur itik asin dengan penambahan serai (Cymbopogon citratus) dan daun bawang (Allium fistulosum) pada level berbeda. Rekasatwa: Jurnal Ilmiah Peternakan, 2(2), 62-69.

Mardiyaningsih, A., & Aini, R. (2014). Pengembangan potensi ekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) sebagai agen antibakteri. Pharmaciana, 4(2), 185-192.

Mu’addimah, M., Thohari, I., & Rosyidi, D. (2015). Pengaruh konsentrasi sari kunyit putih (Curcuma zediaria) terhadap kualitas telur asin ditinjau dari aktivitas antioksidan, total fenol, kadar protein dan kadar garam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 10(1), 46-53.

Nuruzzakiah, N., Rahmatan, H., & Syafrianti, D. (2016). Pengaruh konsentrasi garam terhadap kadar protein dan kualitas organoleptik telur bebek. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 1(1), 1-9.

Oktaviani, H., Kariada, N., & Utami, N.R. (2012). Pengaruh pengasinan terhadap kandungan zat gizi telur bebek yang diberi limbah udang. UNNES Journal of Life Science, 1(2), 106-112.

Rasyid, N.Q., Anita, A., & Feri, F. (2016). Kadar NaCl dan kadar protein telur asin berdasarkan lama pengeraman. Jurnal Medika: Media Ilmiah Analis Kesehatan, 1(1), 1-5.

Rukmiasih, R., Ulupi, N., & Indriani, W. (2015). Sifat fisik, kimia dan organoleptik telur asin melalui penggaraman dengan tekanan dan konsentrasi garam yang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 3(3), 142-145.

Sari, F.R.E., Rukmiasih, R., & Maheswari, R.R.A. (2013). Karakteristik kimia dan total mikroba telur asin dengan lama pengovenan yang berbeda selama penyimpanan. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 1(2), 71-75.

Silalahi, M. (2018). Pandanus amaryllifolius Roxb (pemanfaatan dan potensinya sebagai pengawet makanan). Jurnal Pro-Life, 5(3), 626-636.

Sudarwati, H., Natsir, M.H., & Nurgiartiningsih, V.M.A. (2021). Statistika dan Rancangan Percobaan: Penerapan dalam Bidang Peternakan. Malang: UB Press.

Suradi, K. (2006). Perubahan kualitas telur ayam ras dengan posisi peletakan berbeda selama penyimpanan suhu refrigerasi. Jurnal Ilmu Ternak, 6(2), 136-139.

Warisno, W. (2005). Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Wulandari, Z. (2004). Sifat fisikokimia dan total mikroba telur itik asin hasil teknik penggaraman dan lama penyimpanan yang berbeda. Media Peternakan, 27(2), 38-45.

Wulandari, Z., Rukmiasih, R., Suryati, T., Budiman, C., & Ulupi, N. (2014). Teknik Pengolahan Telur dan Daging Unggas. Bogor: IPB Press.

Yahya, D.R., Posmaningsih, D.A.A., & Notes, N. (2014). Pengaruh penambahan ekstrak belimbing wuluh (Averhoa bilimbi) pada perebusan telur asin terhadap nilai angka kuman dan uji organoleptik. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), 162-168.

Yosi, F., Hidayah, N., Jurlinda, J., & Sari, M.L. (2016). Kualitas fisik telur asin itik pegagan yang diproses dengan menggunakan abu pelepah kelapa sawit dan asap cair. Buletin Peternakan, 40(1), 66-74.

Zulaekah, S., & Widiyaningsih, E.N. (2005). Pengaruh konsentrasi ekstrak daun teh pada pembuatan telur asin rebus terhadap jumlah bakteri dan daya terimanya. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 6(1), 1-13.

Zulfikar, Z., Novieta, I.D., Rasbawati, R., & Fitriani, F. (2019). Penambahan ekstrak daun jambu (Psidium guajava) terhadap pH dan kadar protein telur itik asin. Prosiding Seminar Nasional 2019: Sinergitas multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2, 26-27 Juli 2019. Hal. 295-297.