Uji Kualitas Pupuk Organik Cair (POC) berbahan Dasar Jeroan Ayam Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari Limbah Buah sebagai Dekomposer
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan warna, aroma, pH, dan suhu selama proses fermentasi dalam pembuatan pupuk organik cair (POC) berbahan dasar jeroan ayam dengan bantuan mikroorganisme lokal (MOL) sebagai dekomposer. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu jeroan ayam segar (usus ayam) sebagai bahan dasar POC, larutan MOL yang dibuat dari fermentasi bahan organik menggunakan limbah buah nanas (kulit nanas) dan limbah pisang (kulit pisang yang masak). Parameter yang diamati yaitu Perubahan warna, aroma, pH, dan suhu dari hasil akhir pembuatan POC. Hasil penelitian ini yaitu pH awal larutan fermentasi POC berada pada angka 6,5. pH mengalami penurunan secara bertahap selama fermentasi, mencapai pH 5,0 pada hari ke-21. Perubahan warna selama proses fermentasi POC dari merah kecoklatan (hari ke-0) menjadi hitam pekat pada hari ke-15 hingga akhir fermentasi. Aroma awal menunjukkan bau amis yang kuat hingga hari ke-21, bau asam mulai menurun. Suhu larutan cenderung meningkat di awal fermentasi hingga mencapai puncaknya pada 33,45 °C pada hari ke-9. Pada hari ke-21, suhu menurun dan stabil 28,25 °C. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa POC berbahan dasar jeroan ayam yang difermentasi menggunakan MOL dari limbah buah mencapai kondisi optimal setelah 21 hari fermentasi, dengan perubahan warna, aroma, pH, dan suhu yang menunjukkan proses dekomposisi yang baik dan fermentasi yang stabil.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Abu, R. H., Bahri, S., & Mukhtar, M. (2024). Pengaruh konsentrasi urin dan mol yang berbeda sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuahan rumput odot. Jambura Journal of Tropical Livestock Science, 2(1), 13-20.
Elizabeth, R. (2021). Biogas, renewable energy mendukung pertanian bioindustri. Journal of Scientech Research and Development, 3(1), 1-15.
Hadi, R. A. (2019). Pemanfaatan MOL (mikroorganisme lokal) dari materi yang tersedia di sekitar lingkungan. Agroscience (Agsci), 9(1), 93.
Juwita, A. I., Mustafa, A., & Tamrin, R. (2017). Studi pemanfaatan kulit kopi arabika (Coffee arabica L.) sebagai mikro organisme lokal (MOL). Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 11(1), 1-8.
Kuara, R. W. (2022). Pengaruh Penambahan Lindi Organik Dan Air Cucian Beras Terhadap Waktu Pengomposan Sampah Organik. Skripsi. Aceh: UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Masri, H. A. (2007). Pemanfaatan limbah cair virgin coconut oil menjadi pupuk organik cair menggunakan effective mikroorganism 4 (EM4) dengan metode fermentasi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Pranata, A. S. (2010). Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik. AgroMedia: Jakarta.
Rustam, A. Y. (2022). Uji Pengggunaan Prototipe Rotating Biological Contactor (RBC) terhadap Penurunan Limbah Cair Rumah Pemotongan Ayam Pasar Al-Mahirah Lamdingin. Skripsi. Aceh: UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Retnosari, A. A., & Shovitri, M. (2013). Kemampuan isolat Bacillus sp. dalam mendegradasi limbah tangki septik. Jurnal Sains dan Seni ITS, 2(1), E7-E11.
Sagala, J. Y. (2023). Kualitas Pupuk Organik Cair Dengan Kombinasi Keong Mas (Pomacea canaliculata) dan Limbah Kubis (Brassica Oleracea). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Toiby, A. R., Rahmadani, E., & Oksana, O. (2016). Perubahan sifat kimia tandan kosong kelapa sawit yang difermentasi dengan EM4 pada dosis dan lama pemeraman yang berbeda. Jurnal Agroteknologi, 6(1), 1-8.