Produktivitas Ternak Sapi Bali dengan Model Penggembalaan Strip Grazing yang Terintegrasi dengan Tanaman Sawit di Kecamatan Pasangkayu
Main Article Content
Abstract
Sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (SISKA) memiliki banyak manfaat baik bagi hewan ternak maupun bagi perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas ternak sapi Bali yang digembalakan dengan model strip grazing terintegrasi tanaman kelapa sawit di Kecamatan Pasangkayu. Penelitian ini menggunakan ternak sapi Bali sebanyak 2 ST/ha, kemudian dilakukan pengukuran lahan atau areal yang akan digunakan untuk grazing dan pemasangan electric fence. Dilanjutkan dengan pengukuran produktivitas ternak sebelum dan setelah penggembalaan. Hasil pengukuran dianalisis secara kuantitatif deskriptif untuk menjelaskan pola perkembangan yang terlihat pada variabel pengamatan. Rata-rata peningkatan lingkar dada sapi Bali dari bulan pertama hingga bulan keempat adalah 14 cm, dengan sapi 1, sapi 2, dan sapi 3 masing-masing mengalami peningkatan sebesar 14 cm, 6 cm, dan 7 cm. Peningkatan bobot badan sapi Bali selama periode pengamatan juga signifikan, dengan rata-rata bobot badan sapi 1, sapi 2, dan sapi 3 masing-masing meningkat sebesar 49,54 kg, 18,71 kg, dan 22,82 kg. Namun, tidak ditemukan peningkatan yang signifikan pada panjang dan tinggi badan sapi Bali. Peningkatan produktivitas ternak ini dipengaruhi oleh faktor pakan, lingkungan, dan manajemen pemeliharaan. Untuk meningkatkan hasil produktivitas ternak, diperlukan analisis lebih lanjut mengenai kualitas hijauan pakan serta perubahan unsur hara tanah di area penggembalaan. Selain itu, perbaikan manajemen penggembalaan dan teknologi pendukung juga diperlukan untuk mengoptimalkan sistem ini. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi dampak sistem integrasi terhadap keanekaragaman hayati dan keberlanjutan jangka panjang.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Badan Pusat Statistik. (2023). Provinsi Sulawesi Barat dalam Angka. Sulawesi Barat: BPS Provinsi Sulawesi Barat.
Bugiwati, S. R. A., Harada, H., & Ishida, T. (2011). The estimation of growth curve of Bali cattle at bone and Barru districts, South Sulawesi, Indonesia using ten body measurements. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 36(4), 228–236.
Cam, M. A., Olfaz, M., & Soydan, E. (2010). Body measurements reflect body weights and carcass yields in Karayaka sheep. Asian Journal of Animal and Veterinary Advances, 5(2), 120–127.
Churriyah, A. N., Khatifah, K., Astaman, P., Intan, I., & Ramli, S. (2024). Kualitas fisik silase jerami jagung dengan pemberian tepung ubi kayu (Mannihot uttilissima) sebagai bahan aditif. Agrovital : Jurnal Ilmu Pertanian, 9(1), 33.
Daru, T. P., Yulianti, A., & Widodo, E. (2013). Potensi hijauan di perkebunan kelapa sawit sebagai pakan sapi potong di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pastura, 3(2), 94–98.
Garantjang, S., Ako, A., Syawal, S., Yuliati, F. N., Hatta, M., & Talib, C. (2020). Body weight and morphometrics of Bali cattle at people breeding station and non breeding station areas. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 492(1), 1–8.
Grinnell, N. A., van der Linden, A., Azhar, B., Nobilly, F., & Slingerland, M. (2022). Cattle-oil palm integration – a viable strategy to increase Malaysian beef self-sufficiency and palm oil sustainability. Livestock Science, 259.
Gunawan. (2016). Produktivitas ternak sapi Bali Pada sistem penggembalaan di Kabupaten Halmahera Timur. Saintifik@: Jurnal Pendidikan MIPA, 1(2), 10–14.
Heryani, L. G. S. S., Wandia, I. N., Suarna, I. W., & Puja, I. K. (2016). Morphometric characteristics of the Taro white cattle in Bali. Global veterinaria, 16(3), 215–218.
Kocu, O., Salundik, S., Priyanto, R., & Prihantoro, I. (2017). Produktivitas sapi Bali di lahan pastura dan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Keerom Provinsi Papua. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 5(3), 110–116.
Luthfi, M., &, Affandhy, L. (2013). Pertambahan bobot badan harian dan skor kondisi tubuh pedet silangan pra sapih dengan teknologi creep feeding di peternakan rakyat. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013, hal. 122-127.
Marito, O., Koesmara, H., & Asril. (2023). Perbandingan hasil perhitungan antara rumus Winter dan rumus Lambourne dengan bobot badan hasil penimbangan bobot pedet sapi Aceh di BPTU-HPT Indrapuri. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 8(3), 228–234.
Matondang, R. H., & Talib, C. (2015). Integrated Bali cattle development model under oil palm plantation. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 25(3).
Musa, A. M., Elamin, K. M., Mohammed, S. A., & Abdalla, H. O. (2011). Morphometric traits as indicators for body weight in Sudanese Kenana cattle. Online Journal of Animal and Feed Research, 1(5), 218–222.
Nsoso, S. J., Aganga, A. A., Moganetsi, B. P., & Tshwenyane, S. O. (2003). Body weight, body condition score and heart girth in indigenous Tswana goats during the dry and wet seasons in southeast Botswana. Livestock Research for Rural Development, 15(4), 27–34.
Pikan, S., Tahuk, P. K., & Sikone, H. Y. (2018). Tampilan bobot badan, ukuran linear tubuh, serta umur dan skor kondisi tubuh ternak sapi Bali yang dipotong pada RPH Kota Kefamenanu. JAS, 3(2), 21–24.
Sari, M., & Silalahi, F. R. L. (2022). Analisis usahatani integrasi sapi - sawit di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Agro Bali : Agricultural Journal, 5(1), 144–155.
Sirait, P., Lubis, Z., & Sinaga, M. (2015). Analisis sistem integrasi sapi dan kelapa sawit dalam meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Labuhanbatu. Jurnal Agribisnis Sumatera Utara, 8(1), 1-15.
Suroso, G. G. A., Adhianto, K., Muhtarudin, M., & Erwanto, E. (2023). Evaluasi kecukupan nutrisi pada sapi potong di KPT Maju Sejahtera Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 7(2), 147–155.
Syaiful, F. L., Khasrad, K., & Maulida, S. (2020). Identifikasi ukuran tubuh sapi Bali dan Simbal (Simmental-Bali) di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(2), 219–226.
Trifena, T., Budisatria, I. G. S., & Hartutik, T. (2011). Perubahan fenotip sapi Peranakan Ongole, Simpo, dan Limpo pada keturunan pertama dan keturunan kedua (Backcross). Buletin Peternakan, 35(1), 11-16.